Thursday 7 November 2013

Pengukuran Kinerja & Ergonomi (Penginderaan & Informasi)


MODUL I
PENGINDERAAN DAN INFORMASI
I.          TUJUAN
Tujuan dari praktikum penginderaan dan informasi adalah agar praktikan mengerti keterbatasan kemempuan manusia dalam mengindera, khususnya secara visual dan praktikan di harapkan mengetahui jenis-jenis pemberi informasi , type dan bentuk display, prinsip-prinsip dalam mendesain visual display dan mampu merancang berbagai tampilan visual (teks, simbol, dan display ) dengan baik.
II.       LANDASAN TEORI
Pengertian display
Display merupakan bagian dari lingkungan yang perlu memberi informasi kepada pekerja agar tugas-tugasnya menjadi lancar. Arti informasi disini cukup jelas, menyangkut semua langsung maupun tidak langsung.
Contoh dari display diantaranya adalah jarum penunjuk spedometer , keadaan jalan raya memberikan informasi langsung ke mata, peta yang mengambarkan keadaan suatu kota.jalan raya merupakan contoh dari display langsung, karena kondisi lingkungan jalan bisa langsung diterima oleh pengemudi. Jarum penunjuk spedometer  merupakan contoh display tidak langsung karena kecepatan kendaraan diketahui secara tak langsung melalui jatum speedometer sebagai pemberi informasi.(sutalaksana, 1979).
Agar display dapat menyajikan informasi-informasi yang diperlukan manusia dalam melaksanakan pekerjaanya maka display harus dirancang dengan baik. Pernacangan displsy yang baik adalah bila display tersebut dapat menyampaikan informasi selengkap mungkin tanpa menimbulkan banyak kesalahan dari manusia yang menerimanya.
Sedangkan menurut sutalaksana (1996), display yang baik harus dapat menyampaikan pesan tertentu sesuai dengan tulisan atau gambar yang dimaksud dalam display atau jenis poster. Ciri-ciri display dan poster tang baik adalah :
1.      Dapat menyampaikan pesan.
2.      Bentuk/gambar menark dan mengambarkan kejadian.
3.      Menggunakan warna-warna mencolok dan menarik-menarik.
4.      Proporsi gambar dan huruf memungkinkan untuk dapat dilihat/dibaca.
5.      Mengunakan kalimat-kalimat pendek, lugas dan jelas.
6.      Menggunakan huruf yang baik sehingga mudah dibaca.
7.      Realistis sesuai dengan permasalahan.
8.      Tidak membosankan.
Berdasarkan tujuanya, secara garis besar poster terdiri atas dua bagian yaitu,poster untuk tujuan umum dan poster untuk tujuan khusus. Poster umum, diantaranya mengenai aturan keselamatan kerja umum, poster tentang kebersihan dan kesehatan lingkungan, poster mengenai kesalahan-kesalahan manusia dalam bekerja. Sedangkan poster untuk tujuan khusus diantaranya, poster-poster dalam industri, pekerjaan konstruksi. Dengan demikian pesan-pesan yang dikandung bersifat spesifik untuk lingkungan yang bersangkutan. msalnya poster untuk bahaya penggunan lift, tangga, penyimpanan benda-benda mudah terbakar atau mudah meledak.
Ukuran poster bervariasi mulai dari stiker yang berukuran kecil sampai yang berukuran besar. Tetapi umumnya berukuran senesar kalender. Poster berukuran kecil basanya dalam bentuk stiker yang muah ditempel dimana-mana, misalnay : “dilarang menumpang” dapat ditempel dibagian forklift dan buldosser.
Display dalam bentuk rambu-rambu berbahaya, biasanya dipasang pada dinding, pintu masuk, atau pada tiang-tiang. Display ini berbentuk seperti rambu-rambu lalu lintas (berbentuk bulat, segitiga, segi empat, atau belah ketupat).
Peran ergonomi sangat penting dalam membuat rancangan display dan poster yang memiliki data sambung yang tinggi dengan pembaca. Display dan poster harus mampu memberikan informasi yang jelas. Konsep “HUMAN CENTERED DESIGN” sangat kuat dalam pembuatab display dan poster karena terkait dengan sifat-sifat manusia  sebagai “penglihat dan pemaham isyarat”.
Tipe-Tipe Display
Sehubungan dengan lingkungan, display terbagi dalam dua macam yaitu : dispaly statis dan display dinamis. Display dinamis adalah displat yang mengambarkan perubahan menurut waktu, contihnya mikroskop dan speedometer. Display statis memberikan informasi yang tidak tergantung terhadap waktu, misalnya informasi yang menggambarkan suatu kota (sutalaksana, 1996).
Menurut galer (1989), display dan informasi yang disampaikan terbagi atas 3 tipe yaitu, (1) display kualitatif, (2) display kuantitatif, (3) display representatif. Untuk display kualitatif merupakan penyederhanaan  dari informasi yang semula berbentuk data numerik. Contoh display kualitatif misalnya informasi atau tanda ON , OF pada generator, DINGIN, NORMAL, PANAS pada pembacaan temperatur, BELL dan BUZZER untuk menunjukan informasi kehadiran, lampu kelap-kelip dan sirine sebagi tanda peringatan (warning devices). Jenis display kuantitatif memperlihatkan informasi numerik dan biasanya disajikan dalam bentuk digital maupun analog untuk suatu visual display. Untuk display representatif, biasnya berupa sebuah “working model” atau “mimic diagram” dari suatu mesin. Salah satu contihnya adalah diagram sinyal lintasan kereta api.
Warna Pada Visual Display
 Informasi juga dapat diberikan dalam bentuk kode warna. Indera mata sangat sensitif terhadap warna BIRU-HIJAU-KUNING, tetapi sangat tergantung juga pada kondisi ternag atu gelap. Dalam visual display sebaiknya tidak mengunakan lebih dari 5 warna. Hal ini berkaitan dengan adanya beberapa kelompok orang yang memiliki ganguan penglihatan atau mengalami kekurangan dan keterbatasan penglihatan pada matanya. Warna hijau dan merah sebaiknya tidak digunakan bersamaan begitu pula warna kuning dan biru (galer, 1989). Sedangkan menurut bridger,R.S (1995) terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan dalam pengunaan warna pada pembuatan display. Kelebihanya antara lain : memberi tanda untuk data-data yang spesifik, informasi dapat labih diterima, dan dapat lebih natural. Sedangkan kekurangan dalam pengunaan warna dalam  pembuatan visual display diantaranya : dapat menyebabkan “fatique”, membingungkan dan mungkin dapat memberikan reaksi yang salah, dan tidak bermanfaat bagi orang yang buta warna.
Prinsip - Prinsip Mendesain Visual Display
Menurut Bridger,R.S (1995) ada empat (4) prinsip dalam mendesain suatu visual display, yaitu :
1.      Prinsip PROXIMITY                                                 3. Prinsip SYMETRY
2.      Prinsip SIMILARITY                                                            4. Prinsip CONTINUITY
Uraian lengkap lihat dan baca buku introduction to ergonomic, chapter 13.
Berger dalam sutalaksana (1979) pernah menyelidiki, berapa jauh orang dapat melihat huruf berdasarkan perbandingan antara tabel dan tinggi huruf yang berbeda-beda. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa untuk huruf yang berwarna putih dengan dasar hitam perbandingan 1:13,3 merupakan yang paling baik, dalam arti kata dapat dilihat dari tempat yang paling jauh terhadap yang lainya yaitu dari jarak  36,5 meter. Sedangkan untuk huruf yang berwarna hitam dengan dasar putih, perbandingan 1:8 merupakan perbandingan terbaik, yaitu dapat dilihat dari jarak 33,5 meter.
III. TUGAS PENDAHULUAN
1.      Sebutkan dan jelaskan 4prinsip dalam mendesain suatu display.
2.      Sebutkan kelebihan dan kekurangan pengunaan warna dalam mendesain display (minimal 5).
3.      Dalampenerapanya dibidang industri sebutkan kode/arti warna-warna yang biasanya di pakai sebagai nidikator pada suatu display.
4.      Apa perbedaan antara blindspot dengan colour blindness?
5.      Jelaskan kelebihan dan kekurangan dari masing-masing analouge dan digiyal indicator pada suatu display.
IV. PROSEDUR PRAKTIKUM
A.    Peralatan yang digunakan
Peralatan yang digunakan adalah beberapa macam/type seperti : stopwatch, termometer, tombol-tombol pada perangkat atau mesin elektronik, peta, poster, set display huruf/angka, bel atau bunyi sirine.
B.     Pelaksanaan praktikum
1.      Praktikan diminta untuk mengelompokan berbagai contoh display yang tersedia ke dalam jenis atau tipe-tipe display.
2.      Praktikan diminta untuk membuat suatu rancangan visual display dengan memperhatikan prinsip-prinsip mendesain visual display, ukuran huruf/angka, dan pemakaian warna.
3.      Praktikan diminta untuk membuat rancangan display dalam bentuk poster yang berkaitan dengan ergonomi (misal : tentang keselamatan dan kesehatan kerja (k3), slogan, motto dll).

V.      OUT PUT YANG DIHARAPKAN
1.      Poster atau display untuk menunjukan larangan, biasanya berwarna merah dengan latar belakang putih. Display untuk menunjukan petunjuk/anjuran biasanya berwarna biru dengan putih, sedangkan untuk perhatian  biasanya berwarna kuning dengan garis tepi dan gambar berwarna hitam.
2.      Pembuatan display dan poster menurut kreatifitas dari praktikan tanpa melupakan aturan-aturan suatu rancangan display yang baik.








No comments:

Post a Comment