MODUL
I
PENGINDERAAN DAN INFORMASI
I.
TUJUAN
Tujuan
dari praktikum penginderaan dan informasi adalah agar praktikan mengerti
keterbatasan kemempuan manusia dalam mengindera, khususnya secara visual dan
praktikan di harapkan mengetahui jenis-jenis pemberi informasi , type dan
bentuk display, prinsip-prinsip dalam mendesain visual display dan mampu merancang
berbagai tampilan visual (teks, simbol, dan display ) dengan baik.
II.
LANDASAN
TEORI
Pengertian display
Display merupakan bagian dari lingkungan
yang perlu memberi informasi kepada pekerja agar tugas-tugasnya menjadi lancar.
Arti informasi disini cukup jelas, menyangkut semua
langsung maupun tidak langsung.
Contoh dari
display diantaranya adalah jarum penunjuk spedometer , keadaan jalan raya
memberikan informasi langsung ke mata, peta yang mengambarkan keadaan suatu
kota.jalan raya merupakan contoh dari display langsung, karena kondisi
lingkungan jalan bisa langsung diterima oleh pengemudi. Jarum penunjuk
spedometer merupakan contoh display
tidak langsung karena kecepatan kendaraan diketahui secara tak langsung melalui
jatum speedometer sebagai pemberi informasi.(sutalaksana, 1979).
Agar display
dapat menyajikan informasi-informasi yang diperlukan manusia dalam melaksanakan
pekerjaanya maka display harus dirancang dengan baik. Pernacangan displsy yang
baik adalah bila display tersebut dapat menyampaikan informasi selengkap
mungkin tanpa menimbulkan banyak kesalahan dari manusia yang menerimanya.
Sedangkan
menurut sutalaksana (1996), display yang baik harus dapat menyampaikan pesan
tertentu sesuai dengan tulisan atau gambar yang dimaksud dalam display atau
jenis poster. Ciri-ciri display dan poster tang baik adalah :
1. Dapat
menyampaikan pesan.
2.
Bentuk/gambar
menark dan mengambarkan kejadian.
3.
Menggunakan
warna-warna mencolok dan menarik-menarik.
4.
Proporsi
gambar dan huruf memungkinkan untuk dapat dilihat/dibaca.
5.
Mengunakan
kalimat-kalimat pendek, lugas dan jelas.
6.
Menggunakan
huruf yang baik sehingga mudah dibaca.
7. Realistis
sesuai dengan permasalahan.
8. Tidak
membosankan.
Berdasarkan tujuanya, secara garis besar
poster terdiri atas dua bagian yaitu,poster untuk tujuan umum dan poster untuk
tujuan khusus. Poster umum,
diantaranya mengenai aturan keselamatan kerja umum, poster tentang kebersihan
dan kesehatan lingkungan, poster mengenai kesalahan-kesalahan manusia dalam
bekerja. Sedangkan poster
untuk tujuan khusus diantaranya, poster-poster dalam industri, pekerjaan
konstruksi. Dengan demikian pesan-pesan yang dikandung bersifat spesifik untuk
lingkungan yang bersangkutan. msalnya poster untuk bahaya penggunan lift,
tangga, penyimpanan benda-benda mudah terbakar atau mudah meledak.
Ukuran poster
bervariasi mulai dari stiker yang berukuran kecil sampai yang berukuran besar.
Tetapi umumnya berukuran senesar kalender. Poster berukuran kecil basanya dalam
bentuk stiker yang muah ditempel dimana-mana, misalnay : “dilarang menumpang”
dapat ditempel dibagian forklift dan buldosser.
Display dalam
bentuk rambu-rambu berbahaya, biasanya dipasang pada dinding, pintu masuk, atau
pada tiang-tiang. Display ini berbentuk seperti rambu-rambu lalu lintas
(berbentuk bulat, segitiga, segi empat, atau belah ketupat).
Peran ergonomi
sangat penting dalam membuat rancangan display dan poster yang memiliki data
sambung yang tinggi dengan pembaca. Display dan poster harus mampu memberikan
informasi yang jelas. Konsep “HUMAN
CENTERED DESIGN” sangat kuat dalam pembuatab display dan poster karena
terkait dengan sifat-sifat manusia
sebagai “penglihat dan pemaham isyarat”.
Tipe-Tipe Display
Sehubungan dengan lingkungan, display terbagi dalam dua
macam yaitu : dispaly statis dan display dinamis. Display dinamis adalah
displat yang mengambarkan perubahan menurut waktu, contihnya mikroskop dan
speedometer. Display statis memberikan informasi yang tidak tergantung terhadap
waktu, misalnya informasi yang menggambarkan suatu kota (sutalaksana, 1996).
Menurut galer
(1989), display dan informasi yang disampaikan terbagi atas 3 tipe yaitu, (1)
display kualitatif, (2) display kuantitatif, (3) display representatif. Untuk
display kualitatif merupakan penyederhanaan
dari informasi yang semula berbentuk data numerik. Contoh display
kualitatif misalnya informasi atau tanda ON , OF pada generator, DINGIN,
NORMAL, PANAS pada pembacaan temperatur, BELL dan BUZZER untuk menunjukan
informasi kehadiran, lampu kelap-kelip dan sirine sebagi tanda peringatan
(warning devices). Jenis display kuantitatif memperlihatkan informasi numerik
dan biasanya disajikan dalam bentuk digital maupun analog untuk suatu visual
display. Untuk display representatif, biasnya berupa sebuah “working model”
atau “mimic diagram” dari suatu mesin. Salah satu contihnya adalah diagram
sinyal lintasan kereta api.
Warna Pada Visual Display
Informasi juga dapat diberikan dalam bentuk
kode warna. Indera mata sangat sensitif terhadap warna BIRU-HIJAU-KUNING,
tetapi sangat tergantung juga pada kondisi ternag atu gelap. Dalam visual
display sebaiknya tidak mengunakan lebih dari 5 warna. Hal ini berkaitan dengan
adanya beberapa kelompok orang yang memiliki ganguan penglihatan atau mengalami
kekurangan dan keterbatasan penglihatan pada matanya. Warna hijau dan merah
sebaiknya tidak digunakan bersamaan begitu pula warna kuning dan biru (galer,
1989). Sedangkan menurut bridger,R.S (1995) terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan
dalam pengunaan warna pada pembuatan display. Kelebihanya antara lain : memberi
tanda untuk data-data yang spesifik, informasi dapat labih diterima, dan dapat
lebih natural. Sedangkan kekurangan dalam pengunaan warna dalam pembuatan visual display diantaranya : dapat
menyebabkan “fatique”, membingungkan dan mungkin dapat memberikan reaksi yang
salah, dan tidak bermanfaat bagi orang yang buta warna.
Prinsip - Prinsip
Mendesain Visual Display
Menurut
Bridger,R.S (1995) ada empat (4) prinsip dalam mendesain suatu visual display,
yaitu :
1. Prinsip
PROXIMITY 3.
Prinsip SYMETRY
2. Prinsip
SIMILARITY 4.
Prinsip CONTINUITY
Uraian
lengkap lihat dan baca buku introduction to ergonomic, chapter 13.
Berger dalam sutalaksana (1979) pernah
menyelidiki, berapa jauh orang dapat melihat huruf berdasarkan perbandingan
antara tabel dan tinggi huruf yang berbeda-beda. Hasil penelitian menyimpulkan
bahwa untuk huruf yang berwarna putih dengan dasar hitam perbandingan 1:13,3
merupakan yang paling baik, dalam arti kata dapat dilihat dari tempat yang
paling jauh terhadap yang lainya yaitu dari jarak 36,5 meter. Sedangkan untuk huruf yang berwarna hitam dengan dasar
putih, perbandingan 1:8 merupakan perbandingan terbaik, yaitu dapat dilihat
dari jarak 33,5 meter.
III. TUGAS PENDAHULUAN
1.
Sebutkan
dan jelaskan 4prinsip dalam mendesain suatu display.
2.
Sebutkan
kelebihan dan kekurangan pengunaan warna dalam mendesain display (minimal 5).
3.
Dalampenerapanya
dibidang industri sebutkan kode/arti warna-warna yang biasanya di pakai sebagai
nidikator pada suatu display.
4.
Apa
perbedaan antara blindspot dengan colour blindness?
5.
Jelaskan
kelebihan dan kekurangan dari masing-masing analouge dan digiyal indicator pada
suatu display.
IV. PROSEDUR PRAKTIKUM
A.
Peralatan
yang digunakan
Peralatan yang digunakan adalah beberapa
macam/type seperti : stopwatch, termometer, tombol-tombol pada perangkat atau
mesin elektronik, peta, poster, set display huruf/angka, bel atau bunyi sirine.
B.
Pelaksanaan
praktikum
1. Praktikan
diminta untuk mengelompokan berbagai contoh display yang tersedia ke dalam
jenis atau tipe-tipe display.
2. Praktikan
diminta untuk membuat suatu rancangan visual display dengan memperhatikan
prinsip-prinsip mendesain visual display, ukuran huruf/angka, dan pemakaian
warna.
3. Praktikan
diminta untuk membuat rancangan display dalam bentuk poster yang berkaitan
dengan ergonomi (misal : tentang keselamatan dan kesehatan kerja (k3), slogan,
motto dll).
V.
OUT
PUT YANG DIHARAPKAN
1. Poster
atau display untuk menunjukan larangan, biasanya berwarna merah dengan latar
belakang putih. Display untuk menunjukan petunjuk/anjuran biasanya berwarna
biru dengan putih, sedangkan untuk perhatian
biasanya berwarna kuning dengan garis tepi dan gambar berwarna hitam.
2. Pembuatan
display dan poster menurut kreatifitas dari praktikan tanpa melupakan
aturan-aturan suatu rancangan display yang baik.
No comments:
Post a Comment