Pendahuluan
Latar Belakang
Perusahaan
untuk dapat berkembang haruslah melalui perjuangan dan didukung dengan
perencanaan yang matang dalam menghadapi berbagai masalah dan rintangan yang
timbul, seperti masalah operasional, keuangan, maupun masalah pemasaran dari
produk yang diproduksi. Masalah persaingan antar perusahaan mengharuskan
perusahaan harus terus menerus melakukan perbaikan dalam mutu barang dan
layanan serta efisiensi dalam menekan biaya produksi sehinggaharga penjualan
produktetap dapat bersaing. Pada perusahaan manufaktur, penghasilan yang
diperoleh dari hasil penjualan produk yang diolah sendiri dalam hal ini
perusahaan manufaktur harus mengolah terlebih dahulu bahan baku melalui proses
produksi menjadi barang yang siap dijual, oleh karena itu untuk memperoleh laba
yang maksimal perusahaan manufaktur harus benar-benar memperhatikan biaya
produksi, sehingga harga pokok produksi dapat ditentukan dengan tepat
Berkaitan dengan kegiatan proses produksi, perusahaan
harus mempunyai kemampuan untuk dapat mendayagunakan segenap sumber-sumber yang
dimiliki oleh perusahaan sebanding dengan bahan-bahan dan jasa-jasa yang diolah
menjadi produk. Bahan-bahan yang diperlukan oleh perusahaan sangat menentukan
atau mempengaruhi tingkat kualitas dan kuantitas produk dan harga jual produk karena
bila harga bahan yang diperoleh terlalu tinggi dengan kualitas dan kuantitas
yang kurang memuaskan tentunya akan mempengaruhi tingkat biaya produksi dan
harga jual produk sehingga perusahaan akan mengalami kerugian, sebaliknya bila
harga pembelian bahan rendah atau murah sesuai dengan harga yang berlaku
dipasaran dengan kuantitas dan kualitas yang baik serta waktu penyerahan yang
tepat, maka perusahaan dapat menekan tingkat biaya produksi dan harga jual
produk mampu bersaing dengan perusahaan sejenis lainnya sehingga apa yang
menjadi tujuan perusahaan dapat tercapai.
Pada usaha tahu yang merupakan usaha
industri rumah tangga, dibutuhkan perencanaan produksi yang baik jika usaha ini
ingin berkembang. Pada kegiatan produksi perusahaan, efisiensi biaya sangat
diperlukan guna meminimalisasi modal dan
peningkatan laba . Untuk menyesuaikan antara biaya pembelian dengan penjualan
maka diperlukan perhitungan harga pokok produksinya, sebagai analisa biaya dan
pendapatan untuk melihat efisiensi usaha tersebut.
Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang
masalah yang telah dikemukakan di atas, maka dapat disusun rumusan masalah
sebagai berikut :
·
Seberapa
besar pengaruh biaya bahan baku terhadap
Harga Pokok Produksi tahu?
Tujuan
Penelitian
·
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
biaya bahan baku
terhadap Harga Pokok Produksi tahu
Landasan Teori
·
Pembelian Bahan Baku
Bahan baku bagi perusahaan sangatlah dibutuhkan dalam
kegiatan proses produksi, karena bahan baku akan diolah menjadi produk jadi.
Untuk itu, bahan baku sangatlah penting dalam menunjang keberhasilan kegiatan
proses produksi. Hal ini disebabkan karena pembelian bahan baku sangat
mempengaruhi bentuk atau komposisi produk jadi baik secara kuantitas maupun
kualitas serta harga jual produk.
Bahan baku dapat mempengaruhi factor kuantitas maupun
kualitas produk, jika bahan baku yang
diperoleh memiliki kuantitas dan kualitas yang baik maka akan memperlancar
kegiatan proses produksi dan perusahaan akan mampu menghasilkan produk dengan
mutu yang memuaskan.
·
Biaya Pembelian
Biaya
ini adalah harga pembelian material yang dipesan dari perusahaan supplier,
yaitu sejumlah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan supplier untuk
melaksanakan proses produksinya Supriyanto. Biaya ini terdiri dari : biaya
untuk penyediaan bahan baku, biaya untuk pemrosesan ditambah dengan biaya-biaya
yang lain termasuk sejumlah keuntungan yang wajar yang harus diterima oleh
perusahaan supplier sebagai imbalan atas usahanya.
- Biaya Produksi
Perusahaan mempunyai fungsi pokok yang lebih kompleks
dibandingkan dengan perusahaan dagang dan jasa. Hal ini disebabkan karena
perusahaan harus mengubah bentuk barang yang dibeli menjadi produk jadi atau
siap pakai, sedangkan perusahaan dagang langsung menjual barang-barang yang
dibeli tanpa melakukan perubahan bentuk.
Factor yang memiliki kepastian yang relative tinggi yang
berpengaruk terhadap penentuan harga jual adalah biaya. Oleh karena untuk
memperoleh dan mengolah bahan-bahan menjadi produk jadi dalam kegiatan proses
produksi diperlukan dana atau biaya-biaya, maka untuk menutup pengeluaran
biaya- biaya tersebut biasanya perusahaan memperhitungkannya dalam penetapan
harga jual produk. Kebijakan manajemen dalam penetapan harga jual produk belum
dapat memadai jika hanya ditujukan untuk mengganti atau menutup semua biaya
yang telah dikeluarkan, tetapi juga harus dapat menjamin adanya laba yang
diharapkan, meskipun keadaan yang dihadapi tidak menguntungkan. Walaupun
permintaan dan penawaran biasanya merupakan factor yang menentukan dalam
penetapan harga, namun penetapan harga jual produk yang menguntungkan akan
tergantung pula pada pertimbangan mengenai biaya.
Untuk itu perusahaan berusaha untuk menekan atau
memperkecil pengeluaran biaya, kususnya yang berkaitan dengan kegiatan proses
produksi, baik mengenai biaya perolehan bahan baku, biaya yang dikeluarkan
untuk bahan pembantu atau penolong, biaya tenaga kerja, penyusutan peralatan,
pemeliharaan, dan sebagainya.
Sistematika
Penelitian
Dalam penelitian ini dibuat sebuah kerangka pemikiran
yang berfungsi untuk memudahkan dalam melaksanakan penelitian. Dalam suatu
kerangka pikir tersebut akan memuat secara runtut kronologis bahasan tentang
suatu penelitian dilaksanakan untuk mencapai suatu tujuan.
Dalam kerangka pikir diatas biaya pembelian merupakan
biaya yang masuk kedalam biaya produksi dengan jumlah yang lebih besar dari
biaya yang lainnya. Maka diperlukan kebijakan dalam melakukan pembelian dan
untuk melihat peran pembelian bahan baku pada proses produksi digunakan
analisis HPP dengan metode full costing dan variabel costing yang selanjutnya
akan dapat diketahui peersentase biaya pembelian.yang sebenarnya pada harga
pokok produksinya.
Hipotesis
Hipotesis adalah suatu perumusan sementara mengenai suatu
hal yang dibuat untuk menjelaskan hal itu dan juga dapat mengarahkan pada
penyelidikan selanjutnya. Dalam
penelitian ini dimisalkan bahwa biaya pembelian bahan baku berpengaruh terhadap
harga pokok produksi sebesar 50 – 70 %.
Pembahasan
Menentukan harga pokok
produksi.
Unsure-unsur biaya
dalam penentuan harga pokok produksi adalah sebagai berikut:
Biaya bahan baku
Bahan
baku yang digunakan untuk membuat tahu adalah kedelai. Dimisalkan :
Ø
Kedelai
800 Kg @ × Rp 4000 = Rp 3.200.000
Ø
Jumlah
produksi : 14 kali @ 50 kotak = 700 kotak
1 kotak = 5 bak ; jadi 700*5 = 3500 bak
·
Biaya
bahan baku per bak adalah : Rp 3.200.000/Rp 3.500 = Rp 914,28
·
Biaya pengiriman Rp 50.000/3500 = Rp14,28
Biaya tenaga kerja langsung
Pada usaha
tahu ini tenaga kerja yang digunakan adalah sebagian besar pria yang tinggal di
sekitar usaha Pembuatan tahu ini tidaklah membutuhkan keterampilan kusus hanya
dibutuhkan karyawan yang mampu bekerja keras karena pada tahap pembuatannya memerlukan
tenaga yang cukup besar.
Adapun unsure-unsur
biaya tenaga kerja langsung adalah sebagai berikut: (dimisalkan)
Ø
Upah
tukang :
Rp 3.500 * 14 kali memasak = Rp 49.000
Ø
Upah
pembantu : Rp 2.500 * 14 kali
memasak = Rp 35.000
Jumlah
tukang 4 orang : 4 * 49.000 =
196.000
Jumlah
pembantu 10 orang : 10 * 35.000 = 3500.00
Jumlah
produksi 3500 bak per hari
Biaya tenaga kerja per bak adalah :
·
Tenaga
kerja tukang :Rp 196.000/3500 = Rp 56
·
Tenaga
kerja pembantu :Rp 350.000/3500
= Rp 100
Biaya ovehed pabrik
Jenis-jenis biaya
overhed yang dapat diidentifikasi dalam penelitian ini adalah: (Dimisalkan
Ø Biaya
overhead variable
§ Kayu
bakar
1 pikup kayu
baker seharga Rp 200.000
Rp
200.000
jadi, = Rp
57,14
3500
§ Biaya listrik
Jumlah
pemakaian listrik adalah Rp 2.000.000
Rp
2.000.000
= Rp 571,42
3500
Penentuan Harga Pokok Produksi
Metode variable costing
Ø
Harga
pokok produksi tahu dengan metode variabel costing
|
Ø Perhitungan
harga jual dengan cost-plus pricing berdasarkan pendekatan variabel costing(
dimisalkan mark up 16% dari jumlah variable cost)
|
Dengan pendekatan
metode Variabel Costing kandungan biaya pembelian bahan baku tahu adalah
sebagai berikut:
Total biaya
pembelian bahan baku
X 100%
Total biaya produksi
928,56
X
100% = 54,20 %
1713,12
Jadi jumlah kandungan biaya bahan baku dalam harga pokok
produksi dengan metode variabel Costing adalah sebesar 54,20 %
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasn yang telah dilakukan, didapatkan
hasil :
Berdasarkan
perhitungan harga pokok produksi pengaruh dari biaya pembelian bahan baku
terhadap harga pokok produksi dengan pendekatan Variabel Costing adalah jumlah
total biaya pembelian bahan baku (928,56) dibagi dengan total biaya produksi
(171,12) dikali 100 % adalah sebesar Rp 54,20 %. Hal ini telah menjawab
hipotesis bahwa biaya pembelian bahan baku mempunyai pengaruh sebesar 50 – 70 %
pada harga pokok produksi.
Saran :
1. Pembelian merupakan suatu faktor yang penting didalam
proses produksi, oleh karena itu sebelum melakukan kegiatan pembelian
perusahaan terlebih dahulu memilih supplier dengan mempertimbangkan factor
harga, jarak tempuh, kualitas dan kuantitas.
2. Sebaiknya perusahaan melakukan pengecekan ulang setiap
tahunnya dari pengelolaan pembelian untuk dapat disesuaikan dengan perubahan
yang terjadi pada biaya produksi .
No comments:
Post a Comment