Thursday 7 November 2013

Makalah Estimasi Biaya


Pendahuluan

Latar Belakang

Perusahaan untuk dapat berkembang haruslah melalui perjuangan dan didukung dengan perencanaan yang matang dalam menghadapi berbagai masalah dan rintangan yang timbul, seperti masalah operasional, keuangan, maupun masalah pemasaran dari produk yang  diproduksi. Masalah persaingan antar perusahaan mengharuskan perusahaan harus terus menerus melakukan perbaikan dalam mutu barang dan layanan serta efisiensi dalam menekan biaya produksi sehinggaharga penjualan produktetap dapat bersaing. Pada perusahaan manufaktur, penghasilan yang diperoleh dari hasil penjualan produk yang diolah sendiri dalam hal ini perusahaan manufaktur harus mengolah terlebih dahulu bahan baku melalui proses produksi menjadi barang yang siap dijual, oleh karena itu untuk memperoleh laba yang maksimal perusahaan manufaktur harus benar-benar memperhatikan biaya produksi, sehingga harga pokok produksi dapat ditentukan dengan tepat
Berkaitan dengan kegiatan proses produksi, perusahaan harus mempunyai kemampuan untuk dapat mendayagunakan segenap sumber-sumber yang dimiliki oleh perusahaan sebanding dengan bahan-bahan dan jasa-jasa yang diolah menjadi produk. Bahan-bahan yang diperlukan oleh perusahaan sangat menentukan atau mempengaruhi tingkat kualitas dan kuantitas produk dan harga jual produk karena bila harga bahan yang diperoleh terlalu tinggi dengan kualitas dan kuantitas yang kurang memuaskan tentunya akan mempengaruhi tingkat biaya produksi dan harga jual produk sehingga perusahaan akan mengalami kerugian, sebaliknya bila harga pembelian bahan rendah atau murah sesuai dengan harga yang berlaku dipasaran dengan kuantitas dan kualitas yang baik serta waktu penyerahan yang tepat, maka perusahaan dapat menekan tingkat biaya produksi dan harga jual produk mampu bersaing dengan perusahaan sejenis lainnya sehingga apa yang menjadi tujuan perusahaan dapat tercapai.
Pada usaha tahu yang merupakan usaha industri rumah tangga, dibutuhkan perencanaan produksi yang baik jika usaha ini ingin berkembang. Pada kegiatan produksi perusahaan, efisiensi biaya sangat diperlukan guna  meminimalisasi modal dan peningkatan laba . Untuk menyesuaikan antara biaya pembelian dengan penjualan maka diperlukan perhitungan harga pokok produksinya, sebagai analisa biaya dan pendapatan untuk melihat efisiensi usaha tersebut.








Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut :
·         Seberapa besar pengaruh biaya bahan baku  terhadap Harga Pokok Produksi tahu?
Tujuan Penelitian
·        Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh biaya bahan baku  terhadap Harga Pokok Produksi tahu
Landasan Teori

·         Pembelian Bahan Baku

Bahan baku bagi perusahaan sangatlah dibutuhkan dalam kegiatan proses produksi, karena bahan baku akan diolah menjadi produk jadi. Untuk itu, bahan baku sangatlah penting dalam menunjang keberhasilan kegiatan proses produksi. Hal ini disebabkan karena pembelian bahan baku sangat mempengaruhi bentuk atau komposisi produk jadi baik secara kuantitas maupun kualitas serta harga jual produk.
Bahan baku dapat mempengaruhi factor kuantitas maupun kualitas produk,  jika bahan baku yang diperoleh memiliki kuantitas dan kualitas yang baik maka akan memperlancar kegiatan proses produksi dan perusahaan akan mampu menghasilkan produk dengan mutu yang memuaskan.

·         Biaya Pembelian

Biaya ini adalah harga pembelian material yang dipesan dari perusahaan supplier, yaitu sejumlah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan supplier untuk melaksanakan proses produksinya Supriyanto. Biaya ini terdiri dari : biaya untuk penyediaan bahan baku, biaya untuk pemrosesan ditambah dengan biaya-biaya yang lain termasuk sejumlah keuntungan yang wajar yang harus diterima oleh perusahaan supplier sebagai imbalan atas usahanya.
  • Biaya Produksi
Perusahaan mempunyai fungsi pokok yang lebih kompleks dibandingkan dengan perusahaan dagang dan jasa. Hal ini disebabkan karena perusahaan harus mengubah bentuk barang yang dibeli menjadi produk jadi atau siap pakai, sedangkan perusahaan dagang langsung menjual barang-barang yang dibeli tanpa melakukan perubahan bentuk.
Factor yang memiliki kepastian yang relative tinggi yang berpengaruk terhadap penentuan harga jual adalah biaya. Oleh karena untuk memperoleh dan mengolah bahan-bahan menjadi produk jadi dalam kegiatan proses produksi diperlukan dana atau biaya-biaya, maka untuk menutup pengeluaran biaya- biaya tersebut biasanya perusahaan memperhitungkannya dalam penetapan harga jual produk. Kebijakan manajemen dalam penetapan harga jual produk belum dapat memadai jika hanya ditujukan untuk mengganti atau menutup semua biaya yang telah dikeluarkan, tetapi juga harus dapat menjamin adanya laba yang diharapkan, meskipun keadaan yang dihadapi tidak menguntungkan. Walaupun permintaan dan penawaran biasanya merupakan factor yang menentukan dalam penetapan harga, namun penetapan harga jual produk yang menguntungkan akan tergantung pula pada pertimbangan mengenai biaya.
Untuk itu perusahaan berusaha untuk menekan atau memperkecil pengeluaran biaya, kususnya yang berkaitan dengan kegiatan proses produksi, baik mengenai biaya perolehan bahan baku, biaya yang dikeluarkan untuk bahan pembantu atau penolong, biaya tenaga kerja, penyusutan peralatan, pemeliharaan, dan sebagainya.

Sistematika Penelitian
Dalam penelitian ini dibuat sebuah kerangka pemikiran yang berfungsi untuk memudahkan dalam melaksanakan penelitian. Dalam suatu kerangka pikir tersebut akan memuat secara runtut kronologis bahasan tentang suatu penelitian dilaksanakan untuk mencapai suatu tujuan.
Dalam kerangka pikir diatas biaya pembelian merupakan biaya yang masuk kedalam biaya produksi dengan jumlah yang lebih besar dari biaya yang lainnya. Maka diperlukan kebijakan dalam melakukan pembelian dan untuk melihat peran pembelian bahan baku pada proses produksi digunakan analisis HPP dengan metode full costing dan variabel costing yang selanjutnya akan dapat diketahui peersentase biaya pembelian.yang sebenarnya pada harga pokok produksinya.

Hipotesis

Hipotesis adalah suatu perumusan sementara mengenai suatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal itu dan juga dapat mengarahkan pada penyelidikan  selanjutnya. Dalam penelitian ini dimisalkan bahwa biaya pembelian bahan baku berpengaruh terhadap harga pokok produksi sebesar 50 – 70 %.
Pembahasan
Menentukan harga pokok produksi.
Unsure-unsur biaya dalam penentuan harga pokok produksi adalah sebagai berikut:
Biaya bahan baku
Bahan baku yang digunakan untuk membuat tahu adalah kedelai. Dimisalkan :
Ø  Kedelai 800 Kg @ × Rp 4000 =  Rp 3.200.000
Ø  Jumlah produksi : 14 kali @ 50 kotak = 700 kotak
1 kotak = 5 bak ; jadi 700*5 = 3500 bak
·         Biaya bahan baku per bak adalah : Rp 3.200.000/Rp 3.500 = Rp 914,28
·         Biaya pengiriman Rp 50.000/3500 = Rp14,28

Biaya tenaga kerja langsung
Pada usaha tahu ini tenaga kerja yang digunakan adalah sebagian besar pria yang tinggal di sekitar usaha Pembuatan tahu ini tidaklah membutuhkan keterampilan kusus hanya dibutuhkan karyawan yang mampu bekerja keras karena pada tahap pembuatannya memerlukan tenaga yang cukup besar.
Adapun unsure-unsur biaya tenaga kerja langsung adalah sebagai berikut: (dimisalkan)
Ø  Upah tukang               : Rp 3.500 * 14 kali memasak = Rp 49.000
Ø  Upah pembantu           : Rp 2.500 * 14 kali memasak = Rp 35.000
Jumlah tukang 4 orang                 :   4 * 49.000 = 196.000
Jumlah pembantu 10 orang          : 10 * 35.000 = 3500.00
Jumlah produksi 3500 bak per hari
Biaya tenaga kerja per bak adalah :
·         Tenaga kerja tukang    :Rp 196.000/3500 = Rp 56
·         Tenaga kerja pembantu           :Rp 350.000/3500 = Rp 100

Biaya ovehed pabrik

Jenis-jenis biaya overhed yang dapat diidentifikasi dalam penelitian ini adalah: (Dimisalkan
Ø  Biaya overhead variable
§  Kayu bakar
1 pikup kayu baker seharga Rp 200.000
               Rp 200.000
jadi,                              =  Rp  57,14
                    3500
§  Biaya listrik
Jumlah pemakaian listrik adalah Rp 2.000.000
Rp 2.000.000
                = Rp 571,42
      3500 

Penentuan Harga Pokok Produksi
Metode variable costing
Ø  Harga pokok produksi tahu dengan metode variabel costing
No
Jenis biaya produksi
Biaya perbak
1



2



3


Biaya Bahan Baku
  1. Kedelai
  2. Ongkos Pembelian Bahan Baku
Jumlah Biaya Bahan Baku
Biaya Tenaga Kerja Langsung
  1. Upah Tukang
  2. Upah Pembantu
Jumlah Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya Overhead
  1. Kayu Bakar
  2. Biaya Listrik
Jumlah Biaya Overhead

Rp 914,28
Rp 14,28
                               Rp 928,56

Rp 56
Rp 100
                                   Rp  156
                        
Rp 57,14
Rp 571,42
                                Rp 628,56


Harga Pokok Produksi Perbak
                               Rp 1713,12


Ø  Perhitungan harga jual dengan cost-plus pricing berdasarkan pendekatan variabel costing( dimisalkan mark up 16% dari jumlah variable cost)

Bahan baku langsung
Rp 914,28
Biaya kirim pembelian
Rp 14,28
Tenaga kerja langsung
Rp 156
Biaya overhead variabel
Rp 628,56
Jumlah
Rp 1713,12
Mark up (16%*1713,12)
Rp 274,09
Harga jual
Rp 1987,21

Dengan pendekatan  metode Variabel Costing kandungan biaya pembelian bahan baku tahu adalah sebagai berikut:

 Total biaya pembelian bahan baku
                                                           X  100%                                                        
Total biaya produksi      
    
928,56             
                     X  100%             = 54,20 %                                     
1713,12

Jadi jumlah kandungan biaya bahan baku dalam harga pokok produksi dengan metode variabel Costing adalah sebesar 54,20 %

Kesimpulan :

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasn yang telah dilakukan, didapatkan hasil :
Berdasarkan perhitungan harga pokok produksi pengaruh dari biaya pembelian bahan baku terhadap harga pokok produksi dengan pendekatan Variabel Costing adalah jumlah total biaya pembelian bahan baku (928,56) dibagi dengan total biaya produksi (171,12) dikali 100 % adalah sebesar Rp 54,20 %. Hal ini telah menjawab hipotesis bahwa biaya pembelian bahan baku mempunyai pengaruh sebesar 50 – 70 % pada harga pokok produksi.

Saran :

1.      Pembelian merupakan suatu faktor yang penting didalam proses produksi, oleh karena itu sebelum melakukan kegiatan pembelian perusahaan terlebih dahulu memilih supplier dengan mempertimbangkan factor harga, jarak tempuh, kualitas dan kuantitas.
2.      Sebaiknya perusahaan melakukan pengecekan ulang setiap tahunnya dari pengelolaan pembelian untuk dapat disesuaikan dengan perubahan yang terjadi   pada biaya produksi . 

No comments:

Post a Comment